Jumat, 06 Mei 2016

Ah Khilafah banyak masalah..


Maaf Kak boleh saya tahu standart suksesnya bagaimana ya..??

Asalkan kedaulatan di tangan syara', dan kekuasaan di tangan umat, itu sudah disebut Khilafah namanya.

Atau kalau maksud Kakak zaman setelah Khulafaur Rasyidin, memang faktanya ada beberapa masalah & perihal yang kurang optimal, yang notabene pun dikritisi oleh beberapa ulama. Baik karena faktor internal maupun eksternal. Sehingga Daulah waktu itu melemah, dan akhirnya runtuh. Seperti misalnya mulai kurang diperhatikannya bahasa Arab, lebih fokus ke penaklukan namun kurang optimal dalam pengajaran, serangan kebudayaan asing, dlsb.

Namun, yang namanya muslim, standart perbuatannya bukanlahh pragmatisme. Sejarah tidak bisa dijadikan landasan hukum. Landasan perbuatan kaum muslim, adalah alqur'an & assunnah, serta apa-apa yang ditunjukkan oleh keduanya.

Analoginya, jangan gara-gara kebanyakan porsi orang sholat belum bisa khusyu', daripada orang yang sholat khusyu', lantas kita katakan sholat khusyu' tidak perlu lagi. Tidak bisa seperti itu! Itu pragmatis namanya!

Begitu pula tatkala Daulah mulai melemah menjaga keistiqamahan umat, lantas tidak perlu ada Daulah lagi. Lah malahan jadi tambah hancur.

Adapun yang dimaksud belum bisa sukses itu karena ada masalah, ketahuilah, sejatinya masalah itu akan terus ada sampai kiamat, selama manusia memiliki kebutuhan dan keinginan. Karena Khilafah itu bukan sama dengan Syurga, yang kemudian nantinya tidak ada masalah. Hanya saja masih mending di Khilafah nanti ada masalah menantang yang baru, daripada di alam Demokrasi, masalahnya itu-itu melulu.. korupsi, aborsi, pencurian, tak selesai-selesai..

Nah, kenapa berusaha menegakkan Khilafah itu, adalah semata-mata untuk menerapkan syariat yang ditunjukkan oleh dalil-dalil syara'. Ini yang harus diikhtiarkkan.

Sehemat yang saya tahu, Khilafah itu mengandung 3 esensi:
1. Persatuan umat muslim sedunia. Kita semua muslim punya 1 Khalifah.
2. Menerapkan syariat Islam 100%. Jadi bisalah kita mulai praktekkan beberapa hal yang udah lama ga ada: baitul mal, pemungutan jizyah, pengelolaan ghanimah, jihad, sholat futuh, berbahasa Arab, infishal ikhwan-akhwat, milkiyyah ammah, qishash, hudud, rajam, polisi yang patroli mengingatkan orang untuk sholat, UU yang melarang pacaran, baiat ke Khalifah, dll...
3. Penyebaran Islam dengan dakwah dan jihad.

Khilafah nggak mungkin?

Kalau Presiden bilang mau Khilafah.. Kemudian Pak Wapres juga bilang mau Khilafah.. Begitu pula TNI.. Polri.. maka, bisa saja Khilafah tegak. Bisa saja misalnya nanti Pak Joko Wi mengumumkan di Istiqlal misalnya, disiarkan langsung.. "Wahai saudara-saudari se-Indonesia.. Saya dan rakyat sudah bosen dengan sistem Demokrasi-Sekuler.. Maka, akan kita ganti dengan Khilafah.."

Nah, bisa kan..? Iya bisa.. Berarti persoalannya bukan soal mungkin atau tidak mungkin. Tapi persoalannya adalah mau atau tidak mau.

Maka, kenapa sekarang Khilafahnya belum tegak..? Yah karena mereka belum semuanya mau. Supaya bisa tegak, maka tugas kita adalah dakwah, supaya insyaAllah mereka menjadi mau. Right? ;)

Khilafah menghilangkan/menghapus budaya kita..?

Sebagai seorang muslim, standart perbuatan kita adalah wajib-sunah-mubah-makruh-haram.

Maka, tentu yang wajib harus kita tunaikan. Begitu pun sangat dianjurkan kita tunaikan yang sunah. Yang mubah, bebas saja, sekali-kali boleh.. Yang makruh sebaiknya tidak usah, yang haram jauhi sejauh-jauhnya..

Nah, terkait budaya kita, itu tinggal kita lihat saja Kak apa status hukumnya. Batik, itu mubah. Berarti silahkan saja. Pasti tetap bisa akan ada di Khilafah nanti.

Tarian, pun insyaAllah bisa saja ada. Seperti misalnya seorang istri yang mau menyenangi suaminya di Kamar/tempat private mereka.

Kalau piring, pun itu termasuk benda mubah kan Kak.. berarti boleh-boleh saja. Dan bahkan bisa jadi sangat diperlukan dalam rangka menunaikan yang wajib & sunah. Seperti misalnya menghidangkan makana, dll.. :)

Anti NKRI..?


Yang justru tidak menghargai kemerdekaan ini adalah para oknum pejabat yang korupsi, makan uang rakyat, jualin Indonesia ke asing, gagal memberikan pendidikan, kesehatan, rela didikte freeport, buat UU pun pakai didikte asing.. dsb..Merekalah yang aslinya mengancam NKRI..

Sedangkan Khilafah, yang notabene akan menerapkan 100% syariat, insyaAllah akan membawa Indonesia ke arah yang lebih baik..

Allah ‘Azza wa Jalla berfirman:
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَىٰ آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِم بَرَكَاتٍ مِّنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَلَٰكِن كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُم بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (Al-A’raf: 96)

kalau tanpa Khilafah, bagaimana cara menerapkan berbagai macam syariat yang tak kunjung diterapkan, hanya dengan Demokrasi-Kapitalisme..? >> Jihad, sholat futuh, kepemilkan umum pada SDA, adanya baitul maal, pengaturan ghanimah, infishal ikhwan-akhwat, qishash, rajam, hudud, Pendidikan Islami, Surthah (polisi) yang patroli mengecek orang apakah sudah sholat atau belum, UU yang melarang pacaran, UU yang melarang peredaran miras, UU yang melarang peredaran narkoba, UU yang mewajibkan menutup aurat, pemungutan jizyah, baiat kepada Khalifah, dll..

Apa yang akan kita katakan tatkala dihisab di hadapan Allah..? Tanyakan pada iman..

Aneh, ntah kapan ada pernyataan HT anti-NIKRI..? Justru teman-teman HT itu cinta dengan tanah Indonesia ini. Salah satu bukti cintanya adalah, membantu sesama agar terbebas dari kejahatan Demokrasi-Kapitalis-Sekuler, dan menjadi lebih baik dengan Islam. Karena Islam iti jelas #RahmatanLilAlamin

Justru yang anti NKRI adalah sebagian pejabat yang menjual Indonesia, korupsi, gunug esberg dikasih ke freeport, budaya pacaran dipelihara, membohongi rakyat, nambah hutang makin gede hingga sekarang jadi 4000 triliun, melegalkan miras, membiarkan situs porno beredar tapi situs Islam malah diblokir, dll.. Harusnya oknum DPR & Menteri begini yang asli anti NKRI dan harusnya dipertanyakan kepancasilaisannya, lama-lama Indonesia bisa bangkrut nanti..!!

Khilafah itu...

Sehemat yang saya tahu, Khilafah itu mengandung 3 esensi:
1. Persatuan umat muslim sedunia. Kita semua muslim punya 1 Khalifah.
2. Menerapkan syariat Islam 100%. Jadi bisalah kita mulai praktekkan beberapa hal yang udah lama ga ada: baitul mal, pemungutan jizyah, pengelolaan ghanimah, jihad, sholat futuh, berbahasa Arab, infishal ikhwan-akhwat, milkiyyah ammah, qishash, hudud, rajam, polisi yang patroli mengingatkan orang untuk sholat, UU yang melarang pacaran, negara minus riba, negara minus miras, baiat ke Khalifah, dll...
3. Penyebaran Islam dengan dakwah dan jihad.

Pun khas pemerintahannya, yakni kedaulatan di tangan Allah, dan kekuasaan di tangan umat.

Apakah 3 poin tersebut harus ada, atau tidak perlu ada?

Kalau perlu, bagaimana cara mewujudkan 3 hal di atas?

Jadi sebetulnya kenapa alasannya kita memperjuangkan tegaknya Khilafah, yah karena itu, simpel saja. Melakoni syariat itu kan konsekuensi dari syahadat kita. Yakni menjalankan semua perintah Allah, dan menjauhi semua laranganNya.

Syariah yang memang dibebankan atas individu (fardhu 'ain) jelas bisa langsung dijalankan, tidak perlu menunggu negara khilafah. Misalnya syariah sholat, puasa, makan minum yang halal, menutup aurot, menuntut ilmu, ahlaqul karimah pada orang tua atau tetangga, dsb.

Syariah yang dibebakan secara kolektif pada masyarakat (fardhu kifayah) ada yang bisa dijalankan tanpa menunggu negara khilafah. Misalnya mengurus jenazah, menyelenggarakan sholat Jum'at, dakwah, dan amar ma'ruf nahy munkar.

Tetapi memang ada banyak sekali syariah yang dibebankan secara kolektif pada negara sebagai wakil masyarakat (fardhu kifayah khas), yang tidak bisa dijalankan tanpa negara khilafah. Misalnya menarik zakat secara paksa bagi muzakki yang bandel, mengejar suami-suami yang tidak bertanggungjawab menafkahi istrinya, memaksa mall-mall untuk menyediakan ruang sholat yang layak, memaksa pabrik-pabrik mengatur jadwal karyawannya untuk sholat dan sholat jum'at, menutup pabrik minuman keras, melarang televisi menayangkan acara yang merusak aqidah dan ahlaq, mengelola asset-asset publik (tambang, hutan, infrastruktur), mengubah seluruh bank ribawi ke bank dengan aqad syariah, menyediakan pendidikan dengan kurikulum islami secara gratis atau terjangkau, menyediakan jaminan kesehatan untuk semua orang, merazia pengedar barang haram, menyiapkan sistem birokrasi yang tidak memberi kesempatan suap maupun korupsi, menyiapkan peradilan berdasarkan syariah, sampai menghukum penista agama, merajam pezina, memotong tangan pencuri, dan menjalankan qishash pada para pelaku kekerasan dan pembunuhan. Ada juga syariah yang ditujukan kepada non muslim dan luar negeri, yaitu melindungi kebebasan beragama ahlu dhimmah, melindungi umat Islam di seluruh dunia dari kezaliman, hingga politik luar negeri berorientasi dakwah dan jihad untuk mewujudkan Islam rahmat bagi semesta alam. Syariah ini tidak bisa tegak tanpa adanya negara Khilafah.

Kalau sekiranya ada yang kurang atau salah, barangkali bisa Kakak-Kakak tambahkan yang kurang dan yang lebih betulnya Kak..

Soalnya sehemat yang saya tahu pula, saya bingung kalau bukan dengan Khilafah dengan apa lagi sehingga bisa lagi jihad ofensif bisa dilakukan, syariat2 lain seperti yang dicontohkan pada poin nomor 2 bisa dipraktekkan..? :'(

Kalau di alam Demokrasi, nggak bisa kan Kak.. soalnya kan misalnya kita larang LGBT, malah para supporter LGBT bakal bilang bahwa LGBT itu sesuai HAM.. X(


Coba kalau asas negaranya Aqidah Islam, pasti bisa kan kita bilang LGBT itu ga boleh, karena ga sesuai syariat... ;)

Khilafah versi HT..?

Khilafah versi HT ..?
Pernah dengar orang bicara, "para ulama memang mewajibkan khilafah, tapi bukan khilafah versi HT"..??
Oke.. Ini khilafah " versi HT". Secara sederhana dan garis besar, menurut HT, khilafah adalah sebuah negara yang:
1. Menjadi kepemimpinan umum bagi seluruh umat Islam di dunia.
2. Menerapkan Syari'ah Islam dalam kehidupan bernegara.
3. Berdiri dlm kancah internasional sbg institusi politik penyebar dakwah Islam ke segenap penjuru dunia.
Nah.. Lalu khilafah menurut ulama seperti apa?
Tidakkah kewajiban adanya satu imam bagi seluruh umat Islam di dunia itu merupakan pendapat jumhur ulama termasuk Imam An Nawawi?
Bukankah kewajiban adanya imamah 'uzhmaa yg berdiri untuk menegakkan agama dan mengurus dunia dengan agama itu telah disepakatan oleh para ulama sebagaimana ditegaskan Imam Al Mawardi?
Bukankah kewajiban imam a'zham untuk melakukan dakwah dan jihad ke wilayah-wilayah darul kufur juga merupakan pendapat ulama-ulama panutan umat seperti Imam Al Qurthubi..?
Jika "khilafah" anda bukan seperti itu, lantas "khilafah" karangan siapa yg anda ikuti..??
Titok Priastomo
---------



Kalau soal Khilafah, tidak boleh kita bilang versi HTI, versi anu, bersi inu, dll sebagainya. Baiknya, kita berangkat dari definisi dulu, apa itu Khilafah..? Silahkan merujuk ke pendapat para ulama-ulama..

Sehemat yang saya tahu, Khilafah itu mengandung 3 esensi:
1. Persatuan umat muslim sedunia. Kita semua muslim punya 1 Khalifah.
2. Menerapkan syariat Islam 100%. Jadi bisalah kita mulai praktekkan beberapa hal yang udah lama ga ada: baitul mal, jizyah, ghanimah, jihad, infishal ikhwan-akhwat, milkiyyah ammah, qishash, hudud, rajam, polisi yang patroli mengingatkan orang untuk sholat, dll..
3. Penyebaran Islam dengan dakwah dan jihad.

Pun khas pemerintahannya, yakni kedaulatan di tangan Allah, dan kekuasaan di tangan umat. ;)